Cari Blog Ini

Kamis, 03 Februari 2011

SEPAK BOLA INDONESIA


Ketika ditanya tentang sepak bola Indonesia, mungkin sebagian besar dari kita semua akan mengatakan bahwa sepak bola Indonesia adalah suatu permainan yang dimana didalamnya ada kerusuhan, kecurangan, dan perbuatan-perbuatan lainnya yang merugikan orang lain.


Tidak salah memang dengan alasan tersebut. Kenyataannya memang demikian. Sekarang ini sepak bola Indonesia identik dengan kerusuhan dan kecurangan-kecurangan lainnya. Kerusuhan yang dilakukan oleh supporter yang tidak menerima bahwa tim mereka kalah serta kasus-kasus lain seperti adanya dugaan penyuapan di komisi perwasitan Indonesia yang sampai sekarang belum ada yang bisa membuktikannya.


Selain dua problematika diatas, ada satu hal lagi yang mungkin menjadi problema mendasar bagi sepak bola Indonesia. Problema tersebut yaitu betapa merosotnya prestasi timnas sepak bola Indonesia dari waktu kewaktu. Prestasi tertinggi sepak bola Indonesia mungkin hanya sekedar sampai pada sesi semifinal Piala Tiger. Kemudian pada tahun-tahun berikutnya, prestasi tersebut menurun dengan drastis. Terakhir, Indonesia tidak bisa ikut dalam pentas Piala Asia. Sungguh sebuah prestasi yang sangat menyedihkan.


Lantas Apa yang harus kita lakukan?


Kalau menurut saya, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah luruskan niat. Mari kita niatkan dalam hati memang untuk kebaikan sepak bola Indonesia yang tentunya akan berdampak juga bagi negara ini, yang kemudian akan lebih dihargai oleh negara-negara lain.


Setelah itu mungkin yang harus diperbaiki selanjutnya adalah perombakan secara besar-besaran di tubuh PSSI. PSSI sebagai lembaga tertinggi dalam sepak bola Indonesia harus sadar diri dengan prestasi yang didapat selama ini. Akan lebih baik jika pengurus-pengurus yang lama itu mengundurkan diri karena tidak berhasil memberikan yang terbaik bagi sepak bola negeri ini.


Setahu saya, pengurus PSSI selama ini hanya itu-itu saja. Padahal banyak diluar sana yang memang-memang berkompeten untuk mengurusi sepak bola ini karena mereka memang benar-benar cinta terhadap sepak bola negeri ini dan juga terhadap bangsa ini. Kenapa mereka tidak diberikan kesempatan untuk mengurus sepak bola negeri ini? Hanya Allah SWT yang tahu.


Selanjutnya, hal yang mungkin dilakukan adalah pembinaan. Setelah PSSI dilakukan perombakan, maka langkah selanjutnya mungkin pembinaan. Sekarang ini pembinaan yang dilakukan terhadap pesepak bola negeri ini sangat dikit sekali. Padahal banyak sekali aset-aset yang berharga yang bisa menjadi tombak bagi sepak bola negeri ini. Seperti contoh misalnya didaerah saya, banyak sekali anak-anak yang berbakat yang bisa direkrut dan dididik untuk menjadi pesepak bola modern, tapi sayang banyak orang yang tidak peduli dengan bakat yang mereka miliki.


Belum lagi aset dari daerah timur. Saya yakin masih banyak boaz-boaz yang lain didaerah timur yang belum terjamah oleh insan sepak bola di negeri ini. Itulah sayangnya pengurus PSSI sekarang ini, mereka tidak mau mencari dan mendidik orang-orang yang memang berbakat. Mereka hanya menunggu dan menunggu saja. Semoga ini tidak akan terjadi lagi jikalau pengurus-pengurus PSSI ini dirombak dan menghasilkan sebuah sistem yang baru yang memang peduli terhadap perkembangan sepak bola Indonesia yang lebih baik.


Mungkin hal lain yang bisa jadi harus diperbaiki adalah kedewasaan seorang pemain. Saya melihat banyak pemain sepak bola di negeri ini yang tidak dewasa. Tidak mau menerima keputusan yang telah dikeluarkan oleh wasit. Percuma saja kata Fair Play terus kita kumandangkan jikalau para pemain sendiri tidak mau menghargai wasit.


Selain itu mungkin saja pemain harus profesional dalam bermain. Sebagai contoh ketika saya menyaksikan pertandingan sepak bola antara Sriwijaya FC vs Bontang FC di stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, saya menilai banyak sekali pemain-pemain sepak bola yang tidak profesional.


Mengapa saya katakan tidak profesional? Ketika mereka unggul mereka memperlambat tempo permainan. Saya tidak menyalahkan kalau mereka memperlambat permainan. Tetapi yang saya sedikit sesalkan adalah bagaimana cara mereka memperlambat permainan. Ketika mereka disenggol sedikit mereka langsung terjatuh. Ketika terjatuh mereka lama sekali bangunnya. Mungkin sekitar tiga atau lima menit baru kemudian mereka bangun.


Tentu saja hal ini membuat penonton kecewa dan bisa membuat penonton anarkis. Saya tidak menyalahkan ketika pertandingan kemarin memang terjadi pelemparan botol air mineral kepada para pemain. Saya tidak bisa menyalahkan mereka. Saya lebih menyalahkan pemain yang kurang profesional dalam bertanding. Saya yakin bahwa mereka akan menerima dengan lapang dada ketika tim yang mereka dukung kalah tetapi mereka mendapatkan balasan dengan permainan yang apik dan profesional.


Semoga saja, setelah tulisan ini dibuat banyak para pemain yang sadar dengan kata profesionalisme.


Hal terakhir yang mungkin perlu perbaiki adalah fanatisme. Fanatisme memang diperbolehkan. Sebuah tim tanpa penonton yang fanatik akan terasa hambar dan tidak ada manfaat. Tetapi sebuah tim akan merasa sangat rugi jikalau memiliki supporter fanatik yang suka membuat kerusuhan yang tentunya akan merugikan klub itu sendiri.


Saya yakin tidak ada satu manusia pun di negeri ini mau memberikan yang terburuk bagi sesuatu yang dicintainya. Pada dasarnya semua manusia itu mencintai kedamaian karena dengan kedamaian hidup ini akan terasa damai. Saya percaya bahwa kita semua sebagai penonton atau supporter fanatik pasti bisa untuk menciptakan kedamaian bagi orang sekitar kita.


Jika semua elemen sepak bola di Indonesia mengerti akan tugas dan peranannya masing-masing, saya yakin bahwa sepak bola di negeri ini akan maju. Bukan tidak mungkin orang-orang sekaliber Lionel Messi, Wayne Rooney, ataupun Frencessco Totti akan ingin sekali menikmati suasana sepak bola di Indonesia.


Jikalau sepak bola negeri ini sudah sangat dihargai di luar negeri, bukan tidak mungkin pula akan memberikan banyak sekali masukkan bagi timnas sepak bola negeri ini dan juga tentunya pemasukkan bagi pendapatan negara yang juga akan menunjang kemajuan negara.


Sekarang yang terpenting adalah apakah kita mau? Jikalau kita mau, kita pasti bisa karena saya yakin bahwa Allah SWT akan meridhoi segala kemauan kita yang baik. Tetapi jikalau kita tidak mau, maka kita akan selalu menjadi negara yang seperti ini. Negara yang memiliki sebuah tim sepak bola yang tidak maju-maju dari negara lain. Negara yang memiliki tim sepak bola yang hanya berjalan di tempat, padahal negara ini adalah negara yang besar yang sangat di hormati pada dahulu kala.


Mari kita renungkan!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar